Apa Penyebab Kolam Renang Keruh Setelah Shock Treatment? Yuk Cari Tahu Di Sini!
Penyebab Kolam Renang Keruh Setelah Shock Treatment - Ternyata setelah menambahkan kaporit (pemberian perawatan kejutan dengan klorin atau Cal-hypochlorite bubuk), bukan berarti kolam renang langsung terbebas masalah. Karena setelah penambahan ini bisa menjadi berkabut, menjadi keruh putih atau susu, berawan, atau apapun kamu menyebutnya. Dan kali ini kita akan membahas penyebab masalah itu bisa muncul.
Kalau kolam renang kamu mengalami masalah itu, bisa jadi atau kecenderungan atau ada kemungkinan penyebab utamanya karena bahan kimia yang dipakai untuk melakukan Shock Treatment.
Di beberapa kasus, yang menjadi penyebab ini adalah kualitas dari bahan kimia yang dipakai. Namun, reaksi demi reaksi yang terjadi di sana malah menjadi penyebab keruhnya kolam renang yang paling sering. Maksudnya, saat air kolam renang keseimbangan kimianya tidak sesuai dengan rekomendasi oleh standar atau tidak ideal, akan mengakibatkan reaksi di luar kendali ketika melakukan penambahan bahan kimia shock treatment.
Pemakaian kaporit atau klorin yang dipakai sebagai chemical untuk shock treatment akan bereaksi dan mengakibatkan beberapa unsur kimia terpisah dengan air yang seharusnya terlarut, dari itulah air akan berubah menjadi warna putih atau membentuk kabut keruh.
Umumnya, waktu sehari pun sudah bisa digunakan untuk menjernihkan kembali air kolam renang yang mengalami keruh setelah shock treatment. Silakan kamu menjalankan sistem filterasi dan sirkulasi di kolam renang dan kalau diperlukan tambahkan chlorin agar kinerja filter semakin optimal.
Yuk Kenali Penyebab Kolam Renang Keruh Putih Berawan Setelah Pemberian Kaporit
Saatnya kita cari tahu apa saja yang bisa menjadi penyebab air kolam renang keruh putih berawan setelah pemberian kaporit, diantaranya :
-
Tingginya pH dan/atau Alkalinita
Saat melakukan shock treatment, beberapa persen dari kaporit atau klorin yang ditambahkan pasti tidak bekerja dan pasif saat pH air kolam renang di atas 7,6. Sebab saat kondisi pH air kolam rendah, klorin akan bekerja lebih optimal. Rekomendasi pH air kolam renang antara 7,2 - 7,4.
Sementara alkanity atau alkanitas juga berkaitan erat dengan pH. pH pada air kolam renang akan sulit turun saat alkanity terlalu tinggi. Dan hal itu menjadi penyebab mudah terlepasnya senyawa bicarbonate dari larutan dan mengakibatkan kolam renang menjadi berawan keruh putih. Silakan kamu menggunakan jasa perawatan kolam renang untuk mengatasi masalah di kolam renangmu.
-
Tingginya Tingkat Calcium Hardness
Kandungan kalsium di air kolam renang yang banyak yang sering disebut dengan istilah kimia kolam renang Calcium Hardness juga tidak baik. Kalau kamu memakai sumber air yang punya tingkat CH diatas 500, sebaiknya hindari pemakaian kaporit (Cal-Hypochlorite) untuk bahan kimia disinfectan. Dengan menambahkan ini ke air kolam renang itu artinya juga menambahkan tingkat CH di air kolam renang, sebab kaporit mengandung unsur kalsium.
Memakai kaporit sebagai chemical untuk shock treatment seenggaknya akan menambahkan 5 ppm di setiap 0,5 kg kaporit yang dipakai. Kami merekomendasikan tingkat CH untuk kolam renang antara 180 - 220 ppm. Pastikan kamu gak salah mengerti antara Ch dengan TDS.
-
Tingginya Tingkat Stabiliser atau CYA (Cyanuric Acid)
Serbuk warna putih atau Cyanuric Acid yang terlarut saat ditambahkan ke air atau bersamaan dengan klorin masuk ke air (produk klorin dengan CYA sebagai penstabilnya), saat kadarnya terlalu tinggi CYA akan gampang keluar dari larutan air kolam renang atau terurai. Setiap sebulan atau dua bulan sekali uji kadar atau tingkat CYA atau yang sering disebut stabilizer. Lalu pastikan tingkatnya tak mencapai lebih dari 50 ppm.
-
Adanya Gangguan Pada Filter Atau Pompa Kolam Renang
Setelah dilakukan shock treatment, kolam renang berubah berkabut padahal sebelumnya bersih. Penyebab utamanya bisa jadi karena gangguan atau instalasi sitem sirkulasi kolam renang yang buruk, atau filter kolam renang terlalu kecil (kapasitasnya tak sesuai dengan yang dibutuhkan kolam renang), atau filter kolam renang kotor.
Atau bisa juga kalau pompa kolam renang tak menyala atau mensirkulasikan air kolam renang selama waktu yang dibutuhkan untuk mensirkulasi keseluruhan air kolam renang. Setelah melakukan shock treatment, Kami merekomendasikan selama 12 jam pompa kolam renang menyala. Sebab hal-hal itu bisa mengakibatkan shock treatment yang dilakukan terdistribusikan dengan baik dan tak segera terlarut. Dan hal-hal itu juga mengakibatkan air kolam renang tak beputar.
-
Tipe Bahan Kimia yang Digunakan
Chemical yang paling umum dipakai sebagai chemical dasar produk disinfektan kolam renang adalah kaporit atau (Cal-Hipo). Sebab kemampuannya sudah diakui dan harganya terjangkau. Seperti yang udah dijelaskan tadi, kalau kalsium yang dikandung senyawa kaporit kebanyakan tak terlarut dengan baik, yang diakibatkan oleh cukup banyak faktor (di atas beberapa faktor udah disebutkan). Banyak dari mereka yang mengeluh tentang berkabutnya air kolam renang setelah shock treatment yang memakai senyawa ini untuk chemical shock treatment.
Kamu bisa memakai bahan kimia lain atau bahan kimia alternatif untuk shock treatment, kalau kamu kurang suka hal itu terjadi. Kamu bisa memakai Non chlorine shock atau chlorine shock tanpa kalsium (seperti Lithium hypo chlorite) yang cepat terlarut di air kolam renang dan aman.
Kalau kolam renang kamu tetap keruh setalah shock treatment kamu bisa melakukan pembersihan atau perawatan pada kolam renang. Kalau tak memungkinkan, kamu bisa memakai jasa perawatan kolam renang yang terpercaya. Atau jika butuh informasi atau konsultasi hal apapun yang berkaitan dengan kolam renang, kamu bisa menghubungi jasa kontraktor kolam renang terpercaya di dekat tempat tinggalmu!